Kusta Tidak Nista, Kawan. (1)

Sabtu ini mendung. Matahari murung. Hanya semangat dan doa yang saya junjung. Bersama teman-teman, Intan dan Mando, saya menelusur jalanan "baru". Sekitar 45 menit perjalanan menuju Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala itu.

Rumah sakit itu nampak kuno, namun ada kesan modern. Warnanya hijau muda, dan bangunannya berbentuk khas Belanda. Halaman luas membuat kami menelusur jalanan rumah sakit itu dengan mengendarai motor.

Pasien kusta terlihat di koridor ruang perawatan. Di koridor Seruni dan Flamboyan. Ada yang menggunakan kursi roda, ada yang masih berjalan biasa, dan ada yang buta.

Mereka yang menderita kusta dikucilkan dan disingkirkan. Bagaimana kelanjutan hidup mereka?

.........(to be continued)