^^

I am....

Foto saya
Yogyakarta, DIY, Indonesia
I live Journalistic, I speak Music, I write Paintings, I breath Words. Find me on Instagram as tamikira ! :)
Diberdayakan oleh Blogger.

I love my dad

I love my dad

I love my Mom

I love my Mom



Rabu, 05 Juni 2013

Kusta Tidak Nista, Kawan. (3)

RSK Dr. Sitanala ini dulunya adalah rumah sakit kusta terbesar di Asia. Banyak pasien berasal dari luar negeri, seperti India, salah satunya. Kini, negara-negara yang dulunya mengirimkan pasien ke RSK Dr. Sitanala, sudah memiliki rumah sakit kustanya sendiri.

Zaman makin maju dan pengobatan-pengobatan dilakukan kepada penderita kusta. Jumlah penderita yang ada di Indonesia, khususnya di Sitanala sudah jauh menurun.

Dulu, sekitar seratus penderita kusta masuk rumah sakit tiap harinya. Dalam waktu sebulan, ada 1200 lebih pasien yang dirawat di sana.

Rata-rata yang menderita penyakit akibat bakteri Mycobacterium leprae ini berasal dari daerah pesisir dan pegunungan, serta berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Mengapa?



Penyakit ini berkembang dengan cepat bila lingkungan hidup penderita kurang bersih, kurang sanitasi, dan kurang gizi dalam tubuhnya.

Kusta bukan penyakit turunan. Bakteri yang menyerang penderita tidak menyerang kromosom. Jadi, anak-anak yang lahir dari penderita kusta itu sehat, tidak terjangkit bakteri.

Kusta bukan penyakit menular. Walau sampai sekarang masih belum diketahui secara pasti tentang cara penularan bakteri kusta, pihak RSK Dr. Sitanala memberitahukan bahwa kusta tidak akan menular lewat udara ataupun kulit. Perawat di sana, Ibu Elisabet, memberitahukan bahwa dalam diri setiap orang terdapat bibit kusta. Namun, cara kita menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh kita lah yang menentukan perkembangan bibit itu.

Dan yang paling penting, kusta bukan kutukan! Mereka yang terkena penyakit ini juga tidak memilih untuk sakit. Mereka tidak ingin dibuang. Mereka tidak ingin dijauhi. Mereka ingin hidup normal. Segala macam penyakit di dunia itu pada dasarnya sama. Sama-sama menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengancam hidup manusia.

Namun, mengapa manusia menganggap kusta itu 'berbeda'?


.......................(to be continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar