^^

I am....

Foto saya
Yogyakarta, DIY, Indonesia
I live Journalistic, I speak Music, I write Paintings, I breath Words. Find me on Instagram as tamikira ! :)
Diberdayakan oleh Blogger.

I love my dad

I love my dad

I love my Mom

I love my Mom



Sabtu, 08 Juni 2013

Kusta Tidak Nista, Kawan. (4) - The Motorcycle Diaries

LEPROPHOBIA, semacam phobia atau ketakutan atau kekhawatiran berlebihan kepada penderita atau penyakit kusta. Mereka yang mengidap Leprophobia akan merasa gatal apabila mendengar, melewati, memandang penderita penyakit yang disebabkan Mycrobacterium leprae itu.

Namun, Leprophobia ini tidak dialami oleh Ernesto Che Guevara dan temannya Alberto Granado.

Bercerita tentang pengalamannya menuju San Pablo, koloni terbesar pengidap kusta, Che menuangkan warna-warni harinya dalam "The Motorcycle Diaries".


Perjalanannya tidaklah mulus. Motor tua yang ia kendarai bersama Mial, nama akrab Alberto Granado, mengalami banyak masalah dalam perjalanan. Asma yang diderita Che juga menghambat perjalanan mereka. Cuaca, tempat tinggal, makanan, salju, semua menjadi hambatan yang menguji kesetiakawanan satu sama lain.

Singkat cerita, Che dan Mial sampai di San Pablo. Mereka disambut oleh seorang dokter jaga. Dokter ini menjelaskan tentang apa saja yang ada di sana dan di mana mereka bisa tinggal. Di seberang sungai Amazon, ada sebuah daratan yang ternyata adalah pemukiman (koloni) penderita kusta. Mereka tinggal dan dirawat di sana. Sedangkan perawat-perawat mereka tinggal di seberang daratan itu, tempat Che dan Mial berada.

Che merasakan sesuatu yang janggal dengan pengisolasian penderita kusta. Saat menyeberang, ia tidak mau memakai sarung tangan yang disediakan perawat (yang katanya juga merupakan peraturan wajib yang ada disana--menggunakan sarung tangan). Che dan Mial memutuskan untuk bersikap dan menganggap pasien-pasien di sana adalah warga normal. 

Saat sampai di daratan itu dan bertemu dengan dua orang bapak tua, Che mengulurkan tangannya, mengucap salam dan memperkenalkan diri. Namun, bapak tua itu terlihat bingung dan bertanya, "Apakah ia tidak diberitahu tentang peraturan yang ada di sini?"

Saat mendengar pernyataan itu, saya merasa tidak asing. Keadaan yang sama terjadi di RSK Dr. Sitanala, ketika seorang ibu penderita kusta yang melihat saya dan Intan berjalan di koridor ruang perawatan berkata, "Gak takut?'

Miris mendengar kata-kata itu. Dan ternyata hal sama juga terjadi di belahan bumi bagian sana.

Penderita kusta seperti sudah terbiasa dengan keadaan mereka yang dibuang dan ditolak masyarakat. Mereka tidak ada protes dengan tindakan-tindakan isolasi. 

Che melakukan hal-hal yang tidak pernah orang lain lakukan kepada penderita kusta. Ia bermain bersama mereka. Ia makan bersama mereka. Ia berpelukan. Ia mencintai setiap jiwa yang sudah tidak utuh lagi jiwa dan raganya.

Ketidakadilan. Satu kata yang terpintas di benak Che tentang perlakuan sesama manusia.

Sebuah sungai, Amazon, memisahkan mereka yang sakit dan sehat.

Masihkah Anda was-was dengan kusta? Atau Anda ingin berubah pikiran, melakukan tindakan seperti Che Guevara?

"You gotta fight for every breath, and tell death to go to hell." Ernesto Che Guevara - The Motorcycle Diaries

..............................(to be continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar