^^

I am....

Foto saya
Yogyakarta, DIY, Indonesia
I live Journalistic, I speak Music, I write Paintings, I breath Words. Find me on Instagram as tamikira ! :)
Diberdayakan oleh Blogger.

I love my dad

I love my dad

I love my Mom

I love my Mom



Kamis, 15 Agustus 2013

Secangkir Pikiran (Edisi Rambo)


Alkisah terdapatlah temen gue yang duduk di pojokan lorong sebelah sana *nunjuk lorong*. Namanya (sebut aja) Rambo. Gue bakalan memberikan kesaksian tentang hidupnya. Yang mau gue ceritain ini bukan sepenuhnya cerita bahagia. Jadi, kalo lu orang yang mendambakan happy ending, mendingan buru-buru buka post-an gue yang lain.

Ini cerita tentang kehidupan. Kejadian di fase-fase anak muda zaman sekarang. Temen gue, si Rambo, ini memberikan pandangan ke gue tentang relikui menemukan teman spesial. Rambo ini cowok. Di fasenya ini, dia nemuin dua cewek yang berbeda minat dan bakatnya. Ini sekaligus mencerminkan dua akhlak mayor wanita yang ada di dunia.


Si Rambo sedang mencari teman spesialnya ke sana kemari. Karena pembawaannya yang santai dan sering bercanda, gak berasa aja kandidat temen spesialnya udah lebih dari dua orang. Tapi, di tengah kemelut perasaan yang berkecamuk, si Rambo menyadari dua orang calon teman spesialnya ini bisa menjadi tolak ukur dan pembelajaran buat lelaki ke depannya.

Kalo ibunya Khan (My Name Is Khan) bilang di dunia ini hanya ada dua jenis manusia, yaitu baik dan tidak baik, dari cerita si Rambo ini gue punya pemikiran tentang dua jenis alibi cewek. 



1.     Waktu itu gue dapet cerita tentang si Rambo yang sedang kasmaran. Tau sendiri lah ya, kalo kasmaran itu, semua-semuanya jadi indah. Pemikiran negatif apa aja otomatis berubah jadi positif. Singkat cerita si Rambo udah mulai serius dan intensif buat ngajakin si cewek ini, sebut saja Wanya, ketemuan. Si Rambo sama Wanya belum pernah ketemuan, mereka cuma aktif ngobrol lewat dunia maya aja. Si Wanya asik diajak ngobrol menurut Rambo, tapi di kesempatan Rambo pingin ngajakin Wanya keluar, selalu ada alibi yang dilontarkan Wanya. Begini misalnya…… R : “Wanya, kita nonton Percy Jackson yuk! Filmnya bagus loooh…” | W : “Wah, aku udah janjian nonton itu sama temen-temen. Sori yah….” ||||||| R : “Wanya, yuk kita ketemuan, sambil makan gitu di mana.” | W : “Wah, sori, aku hari ini lagi banyak kerjaan.” |||||| dan lain sebagainya. Nah! Ini dia tipe cewek pertama, cewek yang memanfaatkan alibi 100%.

2.     Waktu itu (lagi) gue dapet cerita tentang si Rambo yang lagi kasmaran. Semuanya indah. Namun, keindahan itu sirna seketika saat mengetahui model cewek yang satu lagi, sebut saja Miyu, cewek yang bener-bener ga pake alibi. Ini segelintir cerita dari si Rambo sendiri…..
“Jadi gue bisa ketemu sama ini cewek gara-gara dikenalin sama temen gue. Sebenernya gue sempet sekelas pas di semester kemarin sama dia, tapi belom muncul ketertarikan disitu. Orang nya lumayan, tapi yang agak jomplang adalah fisik gue dan dia. Dia kecil banget, mungkin ampir mirip minion, haha. Sedangkan gue rada tebel, kayak bule gitu. Jadi kalo disatuin yah mungkin bakalan jadi Hulk ladi jalan bareng Power Puff Girls. Kisah pait nya adalah waktu itu gue ga menyadari respon dia terhadap gue.
“Mau makan bareng?” Tanya gue
            “Ehm, sepertinya enggak dulu,” dia jawab
Gue berasa di samber petir pas denger nya. Bukan sedih karena penolakan nya, tapi gw speechless denger cara jawab nya. Oke, gue bisa simpulin dia itu tipe cewe yang  belom siap untuk menjalani suatu hubungan yang serius.”



Untungnya si Rambo ini orang yang sabar dan tahan segala kepahitan. Dia ini tetep melihat ke “depan”. Rambo tetap optimis tentang hubungannya dengan Wanya. Walaupun selalu ada yang menunda, dia tetap percaya kalo kisah-kisah manis lain dalam PDKTnya masih tetap berjalan lancar. Dan untuk Miyu, si Rambo juga tetap berpikir jernih. Rambo memberikan banyak (sebenernya baru dua) pelajaran buat yang lainnya, yang sedang PDKT juga, supaya ga terjerumus dan mendapatkan masa-masa yang indah. Dan untuk Rambo sendiri, gue yakin pengalaman dia ini bakalan membuat dia lebih aware dan bijaksana di kemudian hari.

Seperti yang gue bilang, ini bukan cerita yang berakhir bahagia. Jelas aja. Cerita ini masih dalam proses pencarian bahagia sejatinya. (ehehehehehehe) Dan si Rambo udah move on  dari pojokan lorong sebelah sana seperti move on dari suasana hatinya yang lama. (ahahahaahhahaaha)

Sekian dulu kisah si Rambo untuk kali ini. Gue yakin, masih banyak cerita bijaksana yang dia punya dan pingin dia bagi buat kita semua. So, wait for it and keep moving forward! Bye! :’]




~little thing for shared

2 komentar: